Sabtu, 30 Agustus 2008

Kakek san Cucu

Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah
timur Negara bagian Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yg masih
muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja
makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti
kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca
Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan
apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih
kebaikan dari membaca Alkitab?" Dengan tenang sang Kakek dengan
mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melobangi keranjang
nya ia menjawab, " Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi
penuhi dengan air."

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi
semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa
dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi,"

Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk
dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2
keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan
terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air
dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu
mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang
arang itu.
Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu
untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.

Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin
menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari
secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke
rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari
sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek
keranjang sudah kosong lagi.

Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu
pikir percuma?"
Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. "

Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama
kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu
TELAH BERUBAH dari keranjang arang yang tua kotor dan kini BERSIH LUAR
DAN DALAM.

"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu MEMBACA ALKITAB. Kamu TIDAK BISA MEMAHAMI atau INGAT segalanya, tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN BERUBAH, luar dalam. Itu adalah KARUNIA dari ALLAH di dalam hidup kita."

Sabtu, 02 Agustus 2008


Babi Berwajah Monyet Ditemukan di Cina

Babi berwajah monyet
Sementara babi lain laris manis terjual di pasar, babi yang satu ini tak diminati pembeli karena takut melihat rupanya yang tak lazim.

Babi kecil di desa Fengzhang, Cina ini benar-benar membuat orang yang melihat terpana karena ia memiliki badan babi namun bibirnya tipis dengan hidung kecil dan dua bola mata yang besar mirip seekor monyet.

Kaki bagian depan binatang mungil itu juga lebih pendek dari kaki belakangnya, hal tersebut membuatnya mengalami kesulitan berjalan.

Seorang petani bernama Feng Changlin berkata, "Ia sungguh menyeramkan. Tak ada yang mau membelinya, binatang itu bahkan membuat orang-orang takut ketika melihatnya!"

Jumat, 01 Agustus 2008

Teman Hidup

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai
olehnya. Tetapi lebih sakit bila mencintai dan tidak pernah menemukan
keberanian untuk memberitahu mereka apa yang kamu rasakan. Hanya perlu satu menit
untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari
untuk mencintai seseorang tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan
seseorang. Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang
tidak tepat sebelum bertemu dengan yang tepat. Jadi ketika kita akhirnya bertemu
dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.

Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam
suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia. Hal yang
menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang
sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak
berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. Ketika pintu kebahagiaan
tertutup, yang lain terbuka. Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu
lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu
lain yang telah terbuka untuk kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan
merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian
berjalan bersama. Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis yang pernah
kamu rasakan.
Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita
kehilangan itu. Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu
ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka
akan mencintai kamu juga!!!

Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh
didalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh didalam
hatimu. Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah
kamu dengar dari orang yang kamu ingin dengar.
Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar
itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba.
Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju.
Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi bila kamu
tidak bisa membiarkannya pergi.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walapun mereka
telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah
dikhianati.

Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah
disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan
untuk membangun kembali kepercayaan.

Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu.
Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang.
Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum karena sebuah
senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu
dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. Ada saat di
dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang. Kamu
ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.
Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa
yang ingin kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah
sesuai dengan keinginan kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu
kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,
cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu
menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu
bahagia. Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa
itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata
yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang
kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi
ketegangan, kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.

Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi
dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan
kita. Dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri
mereka. Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala
hal. Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka.
Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka yang terluka, mereka
yang mencari, mereka yang mencoba. Mereka hanya bisa menghargai orang-orang
penting yang telah menyentuh hidup mereka.

Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan kemesraan dan berakhir
dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kau
melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.

Ketulusan Iman

Cerita di bawah ini mengingatkan kita untuk semakin dan mencintai lebih dalam kepada Tuhan.

Diambil dari cerita nyata..

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya.
Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?"

"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, "Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta."

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku."

Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini.
Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar.

Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa..
paling
tidak aku tetap dapatpergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi.
Tolong Tuhan.

Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan....??? Tolong jangan marahi ibuku, ya..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.

Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu.
Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang."

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .

"Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiaphari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku.."

"Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!"

Andy begitu terkejut,"Dimana Bapa Pendeta Agaton..??Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya.."

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

"Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!"

Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata dating dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,"Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?"

Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,"Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dikatakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan.

Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?"

"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Ucap ibu Andy terisak.

"Apa katanya?"

Ayah Andy berkata,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.

"Apa yang dikatakan?"

"Dia berkata kepada putraku.." Ujar sang Ayah. "Terima kasih buat kadonya.
Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku." Dan sang ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang.
Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,"Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa... kecuali dengan Tuhan."

Rabu, 30 Juli 2008

Harga Sebuah Baju

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.Mereka meminta janji.
Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.
"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut. "Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat. "Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.
Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak.
Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.
"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.
Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul.
Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.
Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkah?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.
Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."
"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kalian perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."
Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang.
Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan,"Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?"
Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.
Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas
favorit kelas atas di AS.